Amarah Risma masalah Bantuan sosial Disebutkan Anggota DPR Seperti Drama korea





Video Menteri Sosial Tri Rismaharini yang membentak beberapa bank BUMN (Himbara) disikapi oleh Anggota Komisi VI DPRD RI Andre Rosiade. Ia menjelaskan jika perlakuan Risma ialah pencitraan politik sinetron Korea atau Drama korea.


"Terjadi politik sinetron Korea, pencitraan sinetron Korea, drama korea getho lho, seolah-olah ada menteri geram-marah sama petinggi bank untuk bela rakyat," katanya dalam saat melangsungkan pertemuan dengan BNI, BTN sampai RNI, diambil Jumat (10/9/2021)


1. Ia sebutkan kementerian kirim surat untuk blokir


Amarah Risma dipacu karena bank BUMN memblok rekening yang menerima Bansos (Bansos), walau sebenarnya Andre menerangkan ada penemuan perintah dari petinggi Kemensos untuk melakukan penutupan, karena perlu pembaruan data.


"Walau sebenarnya kementerian kirim surat Situs Slot suruh bank ini ngeblokir. Itu namanya pencitraan sinetron Korea," katanya.



2. Andre meminta politik sinetron ini disetop


Penutupan itu terjadi di beberapa titik yang disuruh oleh Kemensos, Andre menyangka titik penutupan tersebut yang dikunjungi oleh Risma. Ia menjelaskan janganlah sampai untuk tingkatkan pencintraan, bank Himbara dipertaruhkan.


"Disini di komunitas ini kita melempengkan, hentikanlah politik sinetron korea untuk pencitraan hingga mempertaruhkan lembaga negara lain," katanya.


Ia minta Direktur Khusus BNI Royke Tumilaar memberikan verifikasi karena Andre punyai surat penutupan itu.


"Datanya ada, mustahil bank berani blokir jika tidak ada perintah," katanya.


3. Meminta Direktur Khusus BNI terangkan berkaitan penutupan itu


Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Top awalnya menanyakan pada Royke Tumilaar benarkah Kemensos yang minta Himbara memblok rekening yang menerima bantuan sosial.


"Apa benar yang disebutkan Andre hari Jumat lalu, ucapnya ada surat dari salah satunya direktur Kemensos yang meminta di-hold kontribusi-bantuan itu karena logikanya melakukan proses klarifikasi data, data kemiskinan, tetapi saat itu di hold tidak ada surat perintah kembali menterinya mengamuk-ngamuk?," bertanya ia.


Ia minta Royke jujur dan memberikan laporan masalah ini supaya khalayak tahu adakah kekeliruan koordinir dari Kemensos atau tersengajaan dari BNI. Karena karena ini, citra bank BUMN jadi dapat berkesan menghalangi bantuan sosial.


"Walau sebenarnya ini bank BUMN, bank go public, jika perusahaan yang tidak bagus, lemot kan kelak pemahaman investor kan menyusut. Jika persepsinya kebentuk buruk kan kelak sahamnya turun. Kan ribet kelak itu. Janganlah sampai ada petinggi menteri itu justru malah mengusik performa, membuat harga sahamnya turun," katanya.