Mengenali Jenis Istilah Unik di Dunia Bus Indonesia



Bus-bus yang bekerja di Indonesia pasti mempunyai beberapa fans, atau umum disebutkan dengan bismania. Ada banyak bahasa atau istilah unik yang sering dipakai beberapa bismania atau crew bis. Pertama ialah bis bumel, Anggota Komunitas Bismania Indonesia Dimas Raditya menjelaskan, bis bumel dapat disetarakan dengan bis ekonomi non AC. Tetapi ada banyak ciri-ciri lain berkenaan bis bumel ini. "Umumnya bis bumel menggunakan armada-armada yang telah tua, tetapi tidak semua ya," sebut Dimas ke Kompas.com baru saja ini.


Disamping itu, bumel umumnya bekerja jarak dekat, atau Antara Kota Dalam Propinsi (AKDP). Istilah yang lain sering kedengar ialah kandang macan. Kandang macan ini berarti tempat istirahat sopir di kabin bis.


Status kandang macan yang berada di bis umumnya ada pada bagian belakang kabin. Disamping itu, ada pula yang tempatkan kandang macan di dekat kursi sopir, hingga lebih dekat dan tidak mengusik penumpang. Istilah setelah itu hot seat atau bangku panas. Dimas menjelaskan, hot seat umumnya panggilan untuk bangku paling depan, baik segi kanan (belakang sopir) atau kiri.


"Argumen dinamakan hot seat yakni penumpang dapat menyaksikan serunya tindakan bis saat melalui lajur Pantura," sebut Dimas. Tetapi saat ini, penumpang bis yang duduk di hot seat bisa juga nikmati tindakan kebut-kebutan bis saat di jalan tol. Apa lagi bila malam hari, jalan tol dipenuhi oleh bis dengan kerlap-kerlip lampu aksesorinya. Seterusnya ada istilah ngeblong yang maknanya bukan rem bis yang blong, tapi sebuah tindakan saat bis ingin mendahului kendaraan lain. Tetapi sekarang ini, ngeblong bisa juga disebutkan saat bis meluncur dalam kecepatan tinggi.


Selanjutnya ada pula istilah perpal yang kerap kedengar. Perpal ini tujuannya ialah bis tidak sedang bekerja, bisa disebabkan sedang diservis, atau alami permasalahan hingga tidak dapat pergi.


Lantas ada istilah kres, memang kedengar seperti bahasa inggris yang maknanya tubrukan. Tetapi makna sebetulnya dari kres ialah di mana terdapat dua bis yang sama-sama berpapasan di tengah-tengah jalan. Selainnya istilah ini dipakai saat dua bis berpapasan di tengah-tengah jalan, juga bisa saat bis ingin susul kendaraan di depannya  Judi Online. Maka kres ini sebagai pertanda aman tidaknya keadaan jalan untuk mendahului. "Jika kres waktu nyalip, memiliki arti dari arah musuh tidak aman buat susul kendaraan. Karena ada mobil atau kendaraan lain dari arah bersimpangan," kata Dimas. Seterusnya ada istilah makam di kabin bis. Makam ini bukanlah sebetulnya tempat penyemayaman, tetapi cover mesin pada bis dengan mesin depan yang memiliki bentuk memang seperti makam atau peti. "Ini (makam) untuk mode bis yang jaman dulu, saat bodynya belum juga mode high deck (HD). Jika saat ini, yang mode HD, telah tidak muncul kembali," kata Dimas. Paling akhir ialah istilah sarkawi, yang umum disimpulkan dengan penumpang gelap. Mereka umumnya tidak beli ticket, tetapi langsung bayar ke crew bis.